Rabu, 25 November 2015

TUGAS 2 KELOMPOK KAMBOJA

TUGAS 2 KELOMPOK KAMBOJA



TUGAS KEWIRAUSAHAAN


NAMA KELOMPOK : ALFI SYIFA MUTHIA (50214801)

                                      MOHAMMAD IQBAL (56214799)
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
Istilah kewirausahaan sudah lama menjadi wacana di Indonesia, baik pada tingkat formal di perguruan tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat non formal pada kehidupan ekonomi di masyarakat. Dilihat dari terminologi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta dan kewirausahaan. Sekarang tampaknya sudah ada semacam konvensi sehingga istilah tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepeneurship).
 Entrepreneur berasal dari bahasa Prancis yaitu entreprendre/wirausaha yang artinya memulai atau melaksanakan.Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata :Wira : utama, gagah berani, luhur; swa : sendiri; sta : berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintahan, yaitu :para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri.
Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasaInggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang aktor yang memimpin proyek produksi. Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut
Menurut Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut , yaitu :
  • (Suryana, 2003 : 13). Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumberdaya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
  • (AcmadSanusi, 1994). Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different).
  • (Drucker, 1959). Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
  • (SoehartoPrawiro, 1997). Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
  • Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
  • Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah bakat bawaan sejak lahir (entrepeneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek di tingkat lapangan dan tidak dapat dipelajari dan diajari, tetapi sekarang kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
Ilmu kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. (Suryana, 2001).

Karakter Pribadi Wirausaha


Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
1. Memilih resiko “moderate” Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.
2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3. Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B. Rotter.Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
- Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).
- Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang, melain kan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.
Management Systems International menyebutkan karakteristik pribadi wirausaha (personal entrepreneurial characteristics) sebagai berikut:
1. Mencari peluang
2. Keuletan
3. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
4. Tuntutan atas kualitas dan efisiensi
5. Pengambilan resiko
6. Menetapkan sasaran
7. Mencari informasi
8. Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya
9. Persuasi dan jejaring/koneksi
10. Percaya diri

SEKILAS TENTANG KONDISI KEWIRAUSAHAAN DI MASYARAKAT INDONESIA


Kewirausahaan yang memang bisa menaikkan ekonomi sebuah Negara dalam waktu yang sangat cepat.Karena, pada dasarnya, kewirausahaan sangat mudah dipraktekan.Dan kebanyakan para wirausahawan berasal dari kaum muda dan berasal dari kaum menengah kebawah. Bahkan, untuk Indonesia yang saat ini baru sebesar 0,108% jumlah seluruh wirausahawan di Indonesia. Dan halini, sangat diapresiasikan oleh bapak presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono(SBY). Makanya, profesi wirausahawan akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia. Berdasarkan data, padaTahun 2009 pertumbuhan ekonomi negeri ini berada pada angka 4,5%. Angka itu naik menjadi 6,1% pada tahun 2010 dan diperkirakan meningkat menjadi 6,4% lebih tahun ini. Kemudian, jumlah pengangguran di Indonesia saat ini 8,32juta atau 7,14 persen dari penduduk Indonesia. Angka itu diperoleh dari data BPS 2010 yang sudah dikroscek ulang. lalu, jumlah penduduk Indonesia saat ini ada 237,8 juta, sementara angkatan kerja ada 116,5 juta. Kesempatan kerja bagi mereka adalah 108,2juta.Dan inilah yang menjadi motivasi terbesar bagi para calon wirausahawan untuk mengepakkan sayap bisnisnya di indonesia. hal ini akan mengurangi angka pengangguran di masyarakat bawah. serta memajukan pertumbuhan ekonomi negara dan mensejahterakan rakyat.